Gizi Kecantikan: Ingin Awet Muda? Yuk Kenali Antioksidan
Oleh : Wuri Rizki Handarbeny
(S1 Ilmu Gizi 2013)
Di zaman modern awarness
masyarakat akan pentingnya perawatan kecantikan semakin meningkat, sehingga tak
heran kian
menjamurnya tempat-tempat yang menawarkan jasa kecantikan baik salon maupun
klinik kecantikan. Tahukah anda, selain kecantikan yang tampak dari luar,
kecantikan dari dalam (inner beauty)
juga tetap harus dijaga ya !
Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kecantikan tidak lain dilatar- belakangi
oleh keinginan tampil prima dan awet muda. Membahas tentang keinginan awet muda
tentu harus mengetahui cara menghambat penuaan, nah cara menghambat penuaan
adalah dengan mengetahui penyebab dan cara menghambatnya, termasuk diet yang
menunjangnya. Mengutip karya tulis Carper tahun 1996 dalam Evawati, Diana
tentang proses penuaan, teorinya menyebutkan bahwa proses menua berlangsung
ketika sel-sel secara permanen dirusak oleh serangan terus menerus dari
sejumlah partikel kimia yang disebut radikal bebas.
Secara alami tubuh manusia diciptakan untuk tidak mudah menyerah terhadap
pengaruh radikal bebas. Pertahanan tubuh untuk menangkal radikal bebas berupa
enzim-enzim dan bahan kimiawi yang disebut antioksidan. Secara kimiawi
antioksidan dirancang untuk menetralkan elektron kepada radikal bebas, sehingga
radikal bebas normal kembali dan menghentikan proses penuaan.
Menurut penelitian Carper, menyatakan bahwa 3 cara utama untuk memperkuat
persenjataan tubuh yang terdiri atas antioksidan-antioksidan untuk melawan
proses penuaan:
1.
Pertama
dengan mengonsumsi
makanan kaya akan antioksidan (vitamin E, beta karoten, dan vitamin C), yang
banyak ditemukan pada bawang putih, brokoli, dan tomat.
2.
Kurangi
asupan makanan yang mudah teroksidasi, karena secara kimiawi oksigen akan
mengubah senyawa menjadi radikal bebas yang bersifat menghancurkan sel-sel
tubuh. Makanan yang mudah teroksidasi adalah minyak jagung, margarin, dan
kuning telur (pada makanan yang banyak mengalami proses pengolahan).
3.
Konsumsi
makanan yang mengandung zat-zat tambahan seperti tambahan vitamin dan bahan
makanan yang secara tidak langsung merangsang enzim-enzim penetral radikal
bebas (yang terkenal adalah bahan makanan mengandung sulfcrofan seperti
brokoli).
Lalu, bagaimana antioksidan (vitamin E, C dan beta karoten)
menghambat proses penuaan ? Shunck, Mayer, dan Haake (1990) dalam Evawati, Diana menjelaskan
bahwa vitamin E terdiri atas tokoferol, senyawa tokoferol adalah antioksidan.
Fungsi utama tokoferol adalah sebagai pelindung sel terhadap peroksida yang
terbentuk pada proses metabolisme.
Vitamin C secara struktural dekat dengan monosakarida turunan L-Glukosa
suatu aldoheksosa. Senyawa ini dianggap sebagai produk oksidasi lakton dan asam
aldonat (L-Gulonant). Pada asam gulonant terdapat bentuk endiol yang
distabilkan oleh jembatan hidrogen intra molekul, proses menstabilkan tersebut
sekaligus membentuk fungsi antioksidan.
Beta karoten merupakan senyawa larut lemak berfungsi sebagai respon
biologis. Selain itu, provitamin A berfungsi untuk pertumbuhan melalui
metabolisme protein. Dengan demikian beta karoten berfungsi sebagai regenerasi
sel sehingga kulit kencang dan terlihat awet muda.
Daftar Pustaka
Evawati, Diana. 2010. Gizi Kecantikan Menghambat
Proses Penuaan Dini. Wahana, Volume 54 Nomor 1.