Casein Free Gluten Free (CFGF), Diet Sehat untuk Anak Autis
Oleh : Kartini (Gizi 2016)
Autis adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak
yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif,
bahasa, perilaku, komunikasi, dan interaksi sosial (Judarwanto, 2006).
Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk
mengatasi perilaku hiperaktif pada anak penyandang autis adalah dengan
pengaturan makanannya. Para ahli
sepakat bahwa anak autis melakukan diet bebas kasein dan gluten (atau Casein Free Gluten Free= CFGF). Karena
selain diyakini memperbaiki gangguan pencernaan, diet ini juga bisa mengurangi
gejala dan tingkah anak autis.
Gluten adalah protein
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan misalnya terigu, oat dan barley. Sedangkan
kasein adalah protein yang berasal dari susu sapi. Penyandang autis tidak
diperbolehkan mengkonsumsi gluten dan kasein. Selain dapat menimbulkan keluhan
diare, juga dapat meningkatkan
hiperaktifitas yang bukan hanya berupa gerakan tetapi juga emosi, seperti
marah-marah, mengamuk atau mengalami gangguan tidur.
Dalam melakukan diet
CFGF ada beberapa hal yang perlu diperhatikan : 1) Perlunya persiapan dalam
melakukan diet CFGF; 2) Melibatkan dokter dan ahli gizi jika orangtua
memutuskan untuk memulai diet CFGF; 3) Terapi biomedis untuk panduan diet CFGF;
4) Mempelajari kondisi kesehatan anak; 5) Alergi makanan; 6) Intoleransi
makanan; 7) Sindrom PST (sensitif terhadap bahan makanan mengandung phenol); 8)
Gangguan gizi; dan 9) Gangguan sensori.
Berikut panduan diet
CFGF secara garis besar:
Minggu pertama
Hindari atau kurangi
makanan dari terigu dalam bentuk mi. Solusinya adalah dengan mencari bahan
mirip mi dari tepung beras, misalnya bihun, spaghetti beras, fettucini beras atau jagung dan kwetiaw beras.
Minggu kedua
Hindari atau kurangi
biskuit. Solusinya adalah cari biskuit dari tepung beras yang dapat dibuat
sendiri atau yang dijual di toko makanan khusus anak autis.
Minggu ketiga
Hindari atau kurangi
roti. Solusinya buat camilan bebas tepung seperti berbahan dasar singkong, ubi,
kentang atau jajan pasar tanpa tepung terigu.
Minggu keempat
Hindari
atau kurangi makanan dari susu sapi. Solusinya ganti dengan susu kedele dengan
tambahan aroma pandan dan jahe atau bisa juga ditambah coklat khusus yang bukan
terbuat dari susu. Bisa dicoba susu kentang, susu dari air beras dan susu
kacang almon.
Minggu kelima
Hindari
makanan yang banyak mengandung gula. Solusinya gunakan gula merah atau
pengganti gula.
Minggu keenam
Atur
jadwal makan buah-buahan yang bisa dikonsumsi anak. Hindari apel, anggur,
melon, tomat dan strawberry. Pilih yang aman bagi anak
autis seperti pepaya, nanas, dan kiwi, jika perlu dimasak menjadi pudding.
Bahan makanan pilihan
Secara garis besar,
bahan makanan yang boleh dan tidak boleh bagi anak penyandang autis disajikan
pada tabel berikut.
Tabel 1.
Melakukan diet CFGF
memang tidak mudah, diperlukan disiplin yang tinggi
untuk mendapatkan hasil maksimal dan juga
bantuan orang sekitar.
Sumber :
Astuti, Ari Tri. 2016. Hubungan Antara Pola Konsumsi Makanan yang Mengandung Gluten dan Kasein
dengan Perilaku Anak Autis pada Sekolah Khusus Autis di Yogyakarta. Prodi S1 Ilmu Gizi Universitas Respati Yogyakarta.
Jurnal Medika Respati Vol XI Nomor 1.
Kusumayanti, Gusti Ayu Dewi. 2011. Pentingnya
Pengaturan Makanan bagi Anak Autis. Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar. Jurnal
Ilmu Gizi Vol 2 Nomor 1.
Posting Komentar