Sejarah Gizi di Indonesia
Label:
Semua Tentang Gizi
✪
No comment yet
Prof. Soekirman: “Sudah
sejak lama saya mengamati ada kebingungan dan kekacauan di masyarakat
mengenai penggunaan istilah Gizi dengan istilah Nutrisi. Bahkan
akhir-akhir ini ada instansi pemerintah meragukan kata Gizi dalam suatu
dokumen pemerintah resmi, dan mengusulkan dipakai istilah nutrisi.
Perkembangan yang tidak sehat ini kalau dibiarkan dapat merusak
perkembangan Ilmu Gizi di Indonesia yang dirintis sejak tahun 1950 oleh
Bapak Gizi Indonesia, Prof. Poerwo Soedarmo (1904 – 2003) , yang juga
penyandang Bintang Maha Putra dibidang Ilmu Gizi (1992). Sebagai salah
seorang “saksi hidup” perkembangan ilmu gizi sejak tahun 1956 di
Indonesia sebagai mahasiswa dekat Prof. Poerwo Soedarmo sampai akhir
hayat beliau, dan sebagai pertanggungan jawab profesional saya di bidang
gizi publik (“public nutrition”), saya merasa perlu harus meluruskan
dan mempertegas status kata GIZI sebagai terjemahan resmi bahasa
Inggris “Nutrition”. Penjelasan saya ini sebagian sudah saya tulis dalam
buku saya “Ilmu Gizi dan Aplikasinya” yang diterbitkan oleh Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional tahun
1999/2000.
SEJARAH ASAL KATA /ISTILAH “GIZI” SEBAGAI TERJEMAHAN KATA INGGRIS “NUTRITION”
oleh : Prof. Soekirman
Guru Besar (Em.) Ilmu Gizi, Fakultas Ekologi Manusia,
IPB, Bogor/ Ketua Yayasan Kegizian untuk Pengembangan Fortifikasi Pangan
Indonesia (KFI)
Guru Besar (Em.) Ilmu Gizi, Fakultas Ekologi Manusia,
IPB, Bogor/ Ketua Yayasan Kegizian untuk Pengembangan Fortifikasi Pangan
Indonesia (KFI)
Istilah Gizi dan Ilmu Gizi baru dikenal
di Indonesia sekitar awal tahun 1950an, sebagai terjemahan kata ”
Nutrition” dan “Nutrition Science”. Meskipun belum resmi ditetapkan
oleh Lembaga Bahasa Indonesia, istilah Gizi dan Ilmu Gizi telah dipakai
oleh Prof. Djuned Pusponegoro, dalam pidato pengukuhannya sebagai guru
besar ilmu penyakit anak di Fakultas Kedokteran UI tahun 1952. Tahun
1955 , Ilmu Gizi resmi menjadi mata kuliah di Fakultas Kedokteran UI,
dan tahun 1958 secara resmi dipakai dalam pidato pengukuhan Prof. Poerwo
Soedarmo sebagai Guru Besar Ilmu Gizi pertama di Indonesia, di Fakultas
Kedokteran UI. Sejak itu sampai sekarang banyak Fakultas Kedokteran ,
Fakultas Pertanian , Fakultas Teknologi Pangan, Fakultas Kesehatan
Masyarakat telah mendirikan Bagian atau Departemen Ilmu Gizi. Tahun
1965 di Jakarta diresmikan Akademi Gizi dari Departemen Kesehatan, yang
sampai sekarang tersebar di hampir semua propinsi di Indonesia sebagai
Pendidikan Politeknis Kesehatan Jurusan Gizi .
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) sejak tahun 1958 memasukkan Ilmu Gizi dalam Kongres Ilmu
Pengetahuan Nasional (KIPNAS) pertama, dan selanjutnya sejak tahun 1973
tiap 4 tahun sekali LIPI menyelenggarakan Widyakarya Nasional Pangan
dan GIZI (WNPG) sampai tahun 2008. WNPG ke XI akan diadakan pada bulan
Nopember 2012 di Jakarta.
Pengesahan kata Gizi sebagai terjemahan
Nutrition dan Nutrition Science, dilakukan oleh Lembaga Bahasa Indonesia
UI, waktu itu dipimpin oleh alm. Dr. Haryati Soebadio.
Alm. Prof. Poerwo Soedarmo, waktu itu
Direktur Lembaga Makanan Rayat , Departemen Kesehatan RI, dan diangkat
sebagai bapak Ilmu Gizi Indonesia, oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia
(PERSAGI), pada suatu hari tahun 1958 menugaskan 4 Mahasiswa tingkat
akhir (termasuk penulis) Akademi Pendidikan Nutritisionis-Ahli Diit ,
Bogor – yang tahun 1965 dirubah namanya menjadi Akademi Gizi, Jakarta –
, menghadap Direktur Lembaga Bahasa Indonesia, Fakultas Sastra, UI,
waktu itu di Jalan Diponegoro, Jakarta. Tujuannya untuk mendapat
petunjuk terjemahan yang benar dan ilmiah untuk kata Inggris
“Nutrition”, dan “Nutrition Science” kedalam bahasa Indonesia.
Dr. Soebadio, menjelaskan tentang akar bahasa Indonesia kebanyakan dari
bahasa Arab dan Sanksekerta. Kata Inggris Nutrition dalam bahasa Arab di
sebut GHIZAI, dan dalam bahasa Sanksekerta SVASTAHARENA. Keduanya
artinya sama, makanan yang menyehatkan. Atas petunjuk tersebut
Prof. Poerwo Soedarmo memilih kata GIZI sebagai terjemahan resmi kata
nutrition, yang sejak tahun 1952 kata GIZI itu sudah dipakai
dikalangan ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat. Sedang kata
SVASTAHARENA di pakai dalam lambang organisasi PERSAGI sampai sekarang.
Dalam Undang-Undang, istilah atau kata
GIZI telah resmi dipakai dalam 1). Undang-Undang no 7 tahun 1996
tentang Pangan (Pasal 1 no 13,14; Bab III Mutu Pangan dan Gizi, Pasal 27
: 1-4; dan 2) Undang-Undang no 36 tahun 1999 tentang Kesehatan , Bab
VIII tentang Gizi dan pasal 141.
Definisi Ilmu Gizi terus berkembang sesuai dengan perkembangan ilmunya. Dalam kuliah-kuliah saya , Ilmu Gizi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari ” Proses Makanan sejak masuk mulut sampai dicerna oleh organ-organ pencernakan, dan diolah dalam suatu sistem metabolisme menjadi zat-zat kehidupan (zat gizi dan zat non gizi) dalam darah dan dalam sel-sel tubuh membentuk jaringan tubuh dan organ-organ tubuh dengan fungsinya masing-masing dalam suatu sistem, sehingga menghasilkan pertumbuhan (fisik) dan perkembangan (mental) , kecerdasan, dan produktivitas sebagai syarat dicapainya tingkat kehidupan sehat, bugar dan sejahtera.”
Sedang ilmu gizi publik, yang saya dalami, adalah ilmu gizi yang diaplikasikan untuk kesejahteraan publik (masyarakat luas) dengan tidak saja mengkaitkannya dengan masalah kesehatan masyarakat, tetapi juga dengan masalah-masalah ekonomi, kemiskinan, pertanian, lingkungan hidup, pendidikan , kesetaraan gender, dan masalah-maslah pembangunan manusia lainnya.
Definisi Ilmu Gizi terus berkembang sesuai dengan perkembangan ilmunya. Dalam kuliah-kuliah saya , Ilmu Gizi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari ” Proses Makanan sejak masuk mulut sampai dicerna oleh organ-organ pencernakan, dan diolah dalam suatu sistem metabolisme menjadi zat-zat kehidupan (zat gizi dan zat non gizi) dalam darah dan dalam sel-sel tubuh membentuk jaringan tubuh dan organ-organ tubuh dengan fungsinya masing-masing dalam suatu sistem, sehingga menghasilkan pertumbuhan (fisik) dan perkembangan (mental) , kecerdasan, dan produktivitas sebagai syarat dicapainya tingkat kehidupan sehat, bugar dan sejahtera.”
Sedang ilmu gizi publik, yang saya dalami, adalah ilmu gizi yang diaplikasikan untuk kesejahteraan publik (masyarakat luas) dengan tidak saja mengkaitkannya dengan masalah kesehatan masyarakat, tetapi juga dengan masalah-masalah ekonomi, kemiskinan, pertanian, lingkungan hidup, pendidikan , kesetaraan gender, dan masalah-maslah pembangunan manusia lainnya.
Secara pendek dan populer ilmu gizi sering diartikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan makanan dengan kesehatan.
Kesimpulan:
Secara resmi sejak tahun 1952 kata atau
istilah GIZI, adalah istilah bahasa Indonesia yang baik dan benar
sebagai terjemahan istilah Inggris “Nutrition”. Dalam dokumen-dokumen
resmi tidak ada terjemahan lain kecuali kata GIZI. Kalaupun ada
terjemahan lain, apapun sebutannya, dapat dipastikan itu bukan bahasa
Indonesia resmi dan kebanyakan digunakan didunia bisnis dan periklanan.
Sumber : (http://gizi.depkes.go.id)
Posting Komentar