Mengapa Tidak Boleh Minum Teh Setelah Makan?
Teh.. !!
Yupz…
Siapa yang tak mengenal minuman yang satu ini, minuman yang sangat familiar bagi masyarakat Indonesia, jika kita lihat mulai dari warung pinggir jalan sampai restoran pun pasti ada teh. Teh bahkan seakan-akan menjadi urutan ke 2 setelah air putih.
Siapa yang tak mengenal minuman yang satu ini, minuman yang sangat familiar bagi masyarakat Indonesia, jika kita lihat mulai dari warung pinggir jalan sampai restoran pun pasti ada teh. Teh bahkan seakan-akan menjadi urutan ke 2 setelah air putih.
Teh diketahui mempunyai banyak manfaat
kesehatan, antara lain menurunkan risiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler dan menghambat perkembangan kanker mempunyai efek untuk
menjaga kesehatan gigi dan mulut karena kandungan natural florida yang
dimilikinya dapat mencegah terjadinya karies pada gigi, mengurangi
risiko terjadinya patah tulang pada usila karena densitas tulang pada
mereka yang minum teh lebih baik daripada mereka yang tidak minum teh.
Selain mempunyai beberapa manfaat dan
khasiat, minum teh juga dapat merugikan kita jika kita tidak tahu saat
yang tepat untuk meminumnya.
.
.
Minum teh paling tidak sejam sebelum
atau setelah makan akan mengurangi daya serap sel darah terhadap zat
besi sebesar 64 %. Pengurangan daya serap akibat teh ini lebih tinggi
daripada akibat sama yang ditimbulkan oleh minum segelas kopi setelah
makan. Kopi mengurangi daya serap hanya 39 %. Bila kita makan menu standar plus segelas teh, zat besi yang diserap hanya setengah dari makanan yang kita makan.
Pengurangan daya serap zat besi itu
diakibatkan oleh zat tanin dalam teh. Sifat zat ini mengikat mineral.
Anda mungkin sering melihat adanya lapisan tipis di permukaan air teh,
bila air yang dipergunakan banyak mengandung mineral (air sadah).
Lapisan tipis tersebut sesungguhnya adalah hasil reaksi antara mineral
dengan tanin, membentuk tanat. apabila tanin tersebut bereaksi dengan
mineral-mineral dalam makanan, maka mineral tersebut akhirnya tidak
dapat digunakan tubuh dan terbuang bersama feses.
Namun, Ada kiat minum teh yang tepat, agar minuman ini tidak menghambat produksi zat besi dalam sel darah:
* Teh akan berefek baik bagi tubuh bila
dikonsumsi pada pagi dan sore, disertai karbohidrat dan protein,
misalnya roti dan biskuit.
* Kiat lain, memberikan jeda minum teh setelah makan, misalnya dua jam setelah makan.
Jeda
itu diperlukan karena rentang waktu itu diperkirakan cukup bagi usus 12
jari dan usus halus bagian atas untuk melakukan proses penyerapan
makanan.
Jadi, boleh-boleh saja menyeruput teh kapan
pun, asal tidak setelah makan.
So, tunggu apalagi, buat secangkir teh
hangat sekarang dan nikmati harimu.
(dr. Dian Novita Chandra, Departemen Ilmu Gizi FKUI. Sumber: Intisari)
http://nationalgeographic.co.id/berita/2014/03/mengapa-tidak-boleh-minum-teh-langsung-setelah-makan
http://www.klikhealthy.com/2011/09/efek-samping-minum-teh-sesudah-makan.html
Posting Komentar