Koin Peduli Gizi

No comment yet
Amazi Universitas Airlangga mengadakan kegiatan yang positif sekali yaitu Penggalangan Dana "Koin Peduli Gizi" dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional tepatnya pada tanggal 25 januari 2013. Penggalangan Dana dimulai Sabtu, 18 Januari 2013 di beberapa tempat dan puncaknya tanggal 25 Januari 2013 di Taman Bungkul Surabaya dan ada Mini Perform (Flash Mob, T-Bone, V-Voice) untuk memeriahkan Hari Gizi Nasional. Semua hasil Penggalangan Dana akan di donasikan ke anak-anak yang gizinya kurang mencukupi.



Hari Gizi Nasional

No comment yet
Pentingnya gizi dalam kehidupan bangsa Indonesia, sudah dirintis oleh almarhum Prof. Poorwo Soedarmo, Bapak Gizi Indonesia, sejak awal kemerdekaan tahun 1950. Saat itu beliau diangkat oleh Menteri Kesehatan, almarhum dokter J Leimena, untuk mengepalai Lembaga Makanan Rakyat (LMR). Waktu itu lebih dikenal sebagai Instituut voor Volksvoeding (IVV) yang merupakan bagian dari Lembaga Penelitian Kesehatan yang dikenal sebagai Lembaga Eijckman.

Hari Gizi Nasional pertama kali diadakan oleh LMR pada pertengahan tahun 1960-an, dan dilanjutkan oleh Direktorat Gizi pada tahun 1970-an hingga sekarang. Kegiatan ini diselenggarakan untuk memperingati dimulainya pengkaderan tenaga gizi Indonesia dengan berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan tanggal 26 Januari 1951. Sejak saat itu pendidikan tenaga gizi terus berkembang pesat di banyak perguruan tinggi di Indonesia. Di kemudian hari disepakati bahwa hari gizi nasional ditetapkan menjadi tanggal 25 Januari.

Sumber : ( http://gizi.depkes.go.id/hari-gizi-nasional-2 )

Sejarah Gizi di Indonesia

No comment yet
Prof. Soekirman: “Sudah sejak lama saya mengamati ada kebingungan dan kekacauan  di masyarakat mengenai penggunaan istilah Gizi dengan istilah Nutrisi. Bahkan akhir-akhir ini ada instansi pemerintah meragukan kata Gizi dalam suatu dokumen pemerintah resmi, dan mengusulkan dipakai istilah nutrisi. Perkembangan yang tidak sehat ini kalau dibiarkan dapat merusak perkembangan Ilmu Gizi  di Indonesia yang dirintis sejak tahun 1950 oleh Bapak Gizi Indonesia, Prof. Poerwo Soedarmo (1904 – 2003) , yang juga penyandang Bintang Maha Putra dibidang Ilmu Gizi (1992).  Sebagai salah seorang “saksi hidup” perkembangan ilmu gizi sejak tahun 1956 di Indonesia sebagai mahasiswa dekat Prof. Poerwo Soedarmo sampai akhir hayat beliau, dan sebagai pertanggungan jawab profesional saya di bidang gizi publik (“public nutrition”), saya merasa perlu harus meluruskan dan mempertegas  status kata GIZI sebagai terjemahan resmi bahasa Inggris “Nutrition”. Penjelasan saya ini sebagian sudah saya tulis dalam buku saya “Ilmu Gizi dan Aplikasinya” yang diterbitkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional tahun 1999/2000.