Musyawarah Nasional ILMAGI ke VIII di STIKES Surabaya

No comment yet


Musyawarah Nasional (MUNAS) ke VIII Ikatan Lembaga Mahasiswa Gizi Indonesia (ILMAGI) periode kepengurusan 2015/2016 dilaksanakan oleh STIKES Surabaya, di Balai Diklat PU Surabaya selama 4 hari, yakni mulai tanggal 22 April 2016 hingga 25 April 2016. Acara inti dari Musyawarah Nasional ILMAGI sendiri adalah Laporan Pertanggung Jawaban akhir tahun periode kepengurusan 2015/2016 serta pemilihan Sekretaris Jendral dan Dewan Pertimbangan Agung periode kepengurusan 2016/2017, yang notabene mayoritas bentuk kegiatannya adalah sidang. Pada hari pertama, kegiatan sidangnya tidak terlalu lama karena acara baru dimulai setelah makan malam, yaitu sekitar pukul 19.30 WIB. Acara dimulai dengan pembukaan, sambutan-sambutan, dilanjutkan penampilan dari UKM Tari dan UKM Musik dari STIKES Surabaya. Setelah itu, sidang MUNAS ILMAGI VIII dimulai untuk membahas tata tertib dan pemilihan presidium tetap. Karena keterbatasan waktu, sidang hari pertama berakhir pada pukul 22.00 WIB dan ditunda keesokan harinya.

Pada hari Sabtu, kegiatan dimulai dengan bangun pagi, sholat subuh, dan personal hygiene. Kemudian dilanjutkan dengan sarapan. Sebelum melanjutkan sidang, acara diisi dengan Talk Show dengan tema 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang disampaikan oleh pemateri yang luar biasa, yakni Ibu Anas yang merupakan salah satu dosen di STIKES Surabaya. Pemateri ini juga termasuk salah satu alumni S1 Ilmu Gizi FKM UNAIR. Selain itu, Bu Anas juga fasilitator ASI Provinsi Jawa Timur dan fasilitaor PMBA, sehingga sangat banyak pengalaman beliau mengenai ASI dan PMBA.
Ibu Anas memberikan banyak informasi baru terkait Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA). Berikut merupakan simpulan dari talkshow yang disampaikan oleh beliau. Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) diawali dari masa kehamilan, dimana pada masa ini termasuk bagian terpenting dari suksesnya 1000 Hari Pertama Kehidupan. Pada masa kehamilan, ibu hamil diupayakan untuk memberikan asupan yang bergizi tinggi untuk bayinya demi lahirnya anak yang bergizi baik, yang salah satu indikatornya tidak lahir BBLR. Kenapa BBLR sebagai indikator? Karena berat bayi hingga usia 2 tahun menggambarkan berat otak, dimana beratnya adalah 10% dari berat total. Berat otak juga menggambarkan jumlah sel otak, dimana semakin banyak sel-sel otak maka semakin berpotensi untuk menjadi anak yang cerdas. Oleh karena itu, berat bayi yang dilahirkan sangat penting untuk diperhatikan karena berpengaruh pada kecerdasan bangsa Indonesia demi tercapainya IPM (Indeks Pembangunan Manusia) yang tinggi.
Selain itu, Ibu Anas juga menjelaskan betapa pentingnya pemenuhan gizi yang adekuat pada 1000 HPK. Ada tiga komponen penting yang haris diperhatikan pada 1000 HPK, yang nantinya memiliki dampak jangka panjang. Yang pertama adalah perkembangan otak, dimana hal tersebut mempengaruhi kognitif dan prestasi belajar manusia saat remaja dan dewasa. Kedua, yakni pertumbuhan massa tubuh, yang berdampak pada tingkat kekebalan dan kapasitas kerja manusia saat usia produktif. Yang terakhir adalah metabolisme tubuh, dimana jika metabolisme pada awal kehidupan tidak diperhatikan, maka dapat meningkatkan kemungkinan seseorang untuk memiliki risiko penyakit degeneratif saat dewasa atau lansia.
Setelah Talk Show, sidang MUNAS pun berlanjut. Agenda sidang di hari kedua ini adalah pembacaan LPJ dari semua Departemen yang ada di ILMAGI oleh Sekjen dan kemudian dilanjutkan dengan pembahasan AD ART ILMAGI. Sidang di hari kedua memakan waktu yang cukup panjang, yaitu dari pukul 11.00 WIB hingga 23.00 WIB. Namun, kegiatan sidang tetap diselingi dengan dua kali ishoma (dhuhur dan maghrib) dan satu kali coffee break pada sore hari.
Selanjutnya di hari ketiga atau hari Minggu, agenda persidangan tetap berlanjut namun dengan pembahasan yang berbeda. Kali ini yang dibahas adalah Petunjuk Teknis Organisasai dan Garis Besar Haluan Organisasi (PTO-GBHO) ILMAGI dan pengesahan Berkala Ilmiah Mahasiswa Gizi Indonesia (BIMGI) sebagai Badan Semi Otonom (BSO) ILMAGI. Setelah BIMGI disahkan sebagai BSO ILMAGI sidang pun ditutup, karena agenda selanjutnya berbentuk musyawarah dan bukan persidangan lagi. Agenda tersebut adalah pemilihan Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dan Sekretaris Jenderal ILMAGI periode kepengurusan 2016/2017. Pada hari itu, terpilihlah lima DPA dari enam calon yang telah lolos dari tahapan-tahapan sebelumnya. Ardian Nurdianto Firman merupakan salah satu calon dari Uiversitas Airlangga yang terpilih menjadi DPA kpengurusan 2016/2017 dan Sekretaris Jenderal yang terpilih untuk kepengurusan selanjutnya adalah Ayu Kurnia D. dari Univeritas Brawijaya. Semoga DPA dan Sekretaris Jenderal yang terpilih dapat mengemban amanah untuk membawa ILMAGI yang lebih baik.
Hari Senin, 25 Juni 2016 merupakan hari terakhir dari serangkaian acara pada MUNAS VIII ILMAGI ini. Akan tetapi, para delegasi dari Universitas Airlangga tidak memiliki kesempatan untuk mengikuti serangkaian acara pada hari terakhir dikarenakan masih mengikuti Ujian Tengah Semester Ganjil. Acara pada hari terakhir adalah Ilmagi On Trip (IOT), yaitu melaksanakan kunjungan industri ke PT. Amerta Indah Otsuka Surabaya.




Posting Komentar